29 January 2013

Lebih Mencintai Kedudukan Dan Kehormatan Bisa Mengabaikan Kebenaran

Saat orang lebih mencintai kedudukan dan kehormatan maka ia bisa
mengabaikan kebenaran, seperti contoh di dalam Shahih Bukhari no. 6
berikut ini,
Raja Heraclius adalah raja Romawi yang beragama Nasrani, ia meyakini
akan kebenaran rìsalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam
setelah mengetahui dari kitab Injil tentang diutusnya Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wassalam. Kemudian ia pun mengumpulkan para
pembesar dan pendeta-pendetanya dalam suatu ruangan. Setelah dia
menutup pintu ia pun mengatakan bahwa telah datang dan telah diutus
Nabi akhir zaman, lalu ia pun meminta pendapat kepada hadirin akan
keinginanya untuk mengikuti Nabi tersebut. Maka gemparlah para hadirin
tersebut sehingga mereka hendak keluar dari ruangan tersebut, hanya
saja mereka mendapati pintu itu tertutup rapat-rapat. Maka, Raja itu
faham bahwa hal yang dia sampaikan tadi membuat mereka berupaya untuk
menggulingkan kekuasaanya. Mereja tidak setuju jika dia mengikuti
Islam yang dibawa oleh Muhammad shallallahu alaihi wassalam, Nabi
akhir zaman. Akhirnya raja itu mengumpulkan kembali dan mengatakan
bahwa ia hanya ingin menguji keimanan mereka saja. Raja itu tidak jadi
masuk Islam karena lebih sayang kepada kekuasaannya, takut bila hal
itu menyebabkan kedudukannya jatuh.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...