20 February 2014

Hadits Tentang Utang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari utang piutang, tentu saja orang yang berhutang wajib membayar sesuai dengan kesepakatan. Begitupula orang yang meminjamkan harus menagih dengan cara yang baik tentunya jika si peminjam lupa, karena secara psikologis orang yang berhutang cenderung lupa dari orang yang menghutangkan. Jika yang berhutang belum mampu membayar sebaiknya terbuka dan jujur untuk mengemukakan alasan belum mampunya ia membayar, agar bisa dikaji dan dimusyawarahkan ulang jika alasannya memang masuk akal.

Berikut ini adalah beberapa hadits tentang utang yang bisa dijadikan landasan agar proses utang piutang bisa berjalan lancar :

"Barang siapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari 3 hal : sombong, ghulul (khianat) dan utang, maka
dia akan masuk surga (HR.Ibu Majah)


"Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham,
maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (dihari kiamat nanti) karena
disana (di akherat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR.Ibnu Majah)


"Siapa saja yang berutang lalu berniat untuk tidak mengembalikan/melunasinya maka dia akan bertemu dengan Allah (pada hari kiamat)
dalam status sebagai PENCURI."(HR.Ibnu Majah).

Perhatikan dan ikutilah hadist di atas agar kita semua selamat, karena utang yang tak dibayar resikonya berat, Rasulullahpun enggan mengsholatkan orang yang mati dalam keadaan masih berhutang.
Dalam perkara duniapun banyak dampak negatif dari tak terbayarnya utang, diantaranya yang paling sering adalah terputusnya persaudaraan dan persahabatan.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...