Ah..aku cuma mau melihat kesamaan 2 kota tsb, yap..! Kedua kota ini sama2 berada di dataran tinggi, dan akan ku hubungkan dgn olahraga yg bernama Sepakbola.
Seperti kita ketahui dalam dunia sepak bola Bolivia masih kalah jauh prestasinya oleh Brazil atau Argentina, tetapi kedua negara ini akan kesulitan untuk mengalahkan Bolivia jika pertandinganya dilakukan di Kota La paz, termasuk tim2 lain tentunya.
Di Indonesia hal yg sama juga terjadi, yg menjadi aktornya adalah Persiwa Wamena. Sampai saat ini belum ada tim-tim peserta lìga Indonesia yg mampu mengalahkan Persiwa, sekalipun itu tim-tim besar seperti, Persib, Persija, Persipura, persik dan Psm, jika bertanding di Kota Wamena yg juga berada di tempat yg tinggi.
Sebegitu berpengaruhkah tempat yg tinggi dalam suatu pertandingan sepakbola..?
Menurut penelitian para pemain akan mudah lelah jika bermain di tempat yg lebih tinggi, ini dikarenakan pasokan oksigen yg tipis jika berada di ketinggian.
Maka tak heran jika banyak negara yg complain terhadap FIFA, agar pertandingan tidak diselenggarakan di Kota yg mempunyai ketinggian di atas rata2 seperti kota La paz yg mempunyai ketinggian diatas 3000m dari permukaan laut..! Gunung Tangkuban Perahu aja ketinggiannya cuma diatas 2000-an lebih dikit. Bagaimana dgn wamena.? Ah.! Kota ini ketinggiannya memang jauh di bawah kota Lapaz, tp diantara para peserta lìga Indonesia..Persiwa Wamena lah yg home basenya paling tinggi.
Kenapa Bolivia dan Persiwa sulit dikalahkan di kandangnya.? Pdhal para pemainya juga sama2 menghirup oksìgen yg tipis juga..? Kebanyakan jawabanya karena mereka telah terbiasa dgn kondisi tsb.
No comments:
Post a Comment